Selasa, April 28

Manajemen Lalu Lintas

Manajemen lalu lintas adalah bagian dari rekayasa transportasi (transport engineering) di mana teknik-teknik lalu lintas ataupun metoda pengaturan lainnya yang relevan digunakan untuk mengelola sistem prasarana transportasi dan prasarana lalu lintas lainnya (termasuk terminal dan stasiun antar moda) sedemikian sehingga pemanfaatannya dapat dilakukan secara efektif, dengan memperhatikan aspek-aspek : keamanan, kenyamanan, ekonomi dan lingkungan. - Hills, 1978

Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen lalu lintas merupakan pekerjaan mengelola lalu lintas agar menjadi optimal tanpa melakukan perubahan yang signifikan seperti penambahan ruas jalan baru.
 
Adapun tujuan dari manajemen lalu lintas ini adalah:
  • Pendistribusian pergerakan lalu lintas secara menyeluruh sehingga mengurangi penumpukan lalu lintas pada suatu ruas jalan
  • Meningkatkan tingkat aksesibilitas pada suatu daerah
  • Meningkatkan keamanan dalam berlalu lintas
  • Memperbaiki ataupun melindungi kondisi lingkungan di daerah tersebut
  • Efisiensi penggunaan sumber daya energi
  • Peningkatan kecepatan rata-rata pada saat jam sibuk
 
Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut, manajemen lalu lintas akan fokus terhadap pengelolaan simpang, lampu lalu lintas, rambu dan marka, serta pengendalian parkir. 
 

Perbedaan Perencanaan Transportasi Perkotaan dan Manajemen Lalu Lintas

Lingkup wilayah yang dikaji pada studi Manajemen Lalu Lintas umumnya lebih kecil dibandingkan lingkup wilayah pada studi  Perencanaan Transportasi Perkotaan.
 
Waktu yang diperlukan untuk mengkaji permasalahan biasanya kurang dari 5 tahun, sedangkan untuk Perencanaan Transportasi Perkotaan dapat 1-30 tahun.
 
Manajemen Lalu Lintas lebih berfokus kepada pengelolaan pergerakan (demand), sedangkan Perencanaan Transportasi Perkotaan lebih berfokus pada prasarana transportasi (supply).

Tidak ada komentar: