Kamis, Januari 9

Dimana Letak Area Pedestrian Kota Dili


Perancangan Kota Yang Baik Untuk Membuat Warganya Menjadi Nyaman Di Kota Tersebut.
OLEH: FELICIANO XIMENES, FREELANCE CONSULTANT
Sebuah kota yang sehat adalah kota yang bisa menfasilitasi semua kebutuhan penduduknya dari semua segi kebutuhan. Kota Dili dalam konteks Arsitektur dan penataan Kota, untuk saat ini belum mewadahi kebutuhan akan area pejalan kaki(pedestrian) dan Ruang terbuka hijau. Kota Dili saat ini penuh dengan jalan raya dan bangunan tanpa memerhatikan pentingnya ruang terbuka dan tempat untuk Pejalan kaki dan fasilitas umum lainnya. Sangat minimnya area terbuka, sedikitnya taman kota dan buruknya tempat/area pejalan kaki. Dari pandanangan dan pengalaman sebagai penguna jalan, kota ini hanya dirancang untuk kaum pria yang sehat, bukan untuk perempuan, bukan untuk anak kecil, bukan untuk orang tua, apalagi untuk orang cacat.
                Dimana Letak area pedestrian Kota ini? Mungkin ini menjadi pertayaan untuk kita semua. Dimana fasilitas umum untuk para pejalan kaki? Sudah amankah ketika kita berjalan diatas trotoar? Apakah kita akan sampai di tujuan kita apabila kita berjalan di sepangjang trotoar yang disediakan? Semua orang merasakan ketidaknyaman ketika berjalan diatas trotoar. Rasanya sulit untuk menemukan trotoar yang nyaman untuk berjalan. Tidaklah heran jika masyarakat di Ibu kota Dili sedikit malas untuk berjalan kaki salah satunya disebabkan karena tidak aman dan ramahnya trotoar untuk pejalan kaki. Sangat terasa apabila kita berjalan kaki di daerah depan Timor Plaza, kolmera, Bairupite dan lainya, Begitu terasa tidak nyaman dan leluasa di bandingkan kita berjalan kaki pagi di daerah pantai kelapa. Pedestrian Pantai Kelapa masih contoh jalan/trotoar yang tidak begitu buruk ketika di lalui pada pagi dan sore hari. Masih sangat - sangat banyak jalan dengan ruang pejalan kaki yang sangat tidak nyaman di kota Dili. Area pejalan kaki sangat sempit (lebar trotoar kurang dari satu meter) dengan jalan yang naik turun, banyak batu-batu, dan banyak terhalang tiang listrik, pohon, dsb. Bahkan trotoar terhalang pohon dan tiang listrik.
Dari semua permasalahan tersebut harusnya kita lebih pintar dan tepat dalam merancang dan mewadahi fasilitas – fasilitas umum yang baik demi kenyamanan masyarakat kita ketika berjalan kaki diatas trotoar dan merasa aman, menyenangkan ketika berjalan di daerah pedestrian tersebut. Selain itu perencanaan sebuah kota juga perlu memperhatikan elemen – elemen perencanaan yang ada sehingga nantinya kota tersebut memiliki karakteristik yang jelas. Sebagaimana mestinya, sebagai masyarakat harusnya lebih memberi kepedulian kita terhadap kota ini.
Dalam permasalahan tersebut, dalam konteks Arsitektur dan Penataan Ruang terbuka, mungkin itu yang perlu dipikirkan para pemimpin dalam menata sebuah kota. Terkadang semuanya bukan hanya terkendala di pendanaan, tetapi di niat dan kepedulian Masyarakat Kita Sendiri.