Di dunia ini, ada banyak sekali negara yang berdiri. Ada negara yang
berdiri atas dasar kesamaan bahasa, ada negara yang berdiri atas dasar ideologi
tertentu, ada pula beberapa negara yang menggabungkan diri menjadi satu
kekuatan besar. Dalam sejarah, ada beberapa negara yang tadinya satu dan
kemudian mengalami perpecahan. Ada yang telah kembali menjadi satu namun masih
ada pula yang terpecah hingga hari ini. Negara apa sajakah itu?
1. Jerman
Pada 1945, Jerman kalah dalam Perang Dunia II dan diduduki oleh empat
negara Sekutu : Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Uni Soviet. Zona
pendudukan Amerika, Inggris, dan Prancis kecuali daerah Saar (Saar bergabung ke
Jerman Barat pada 1956) dan ditambah Berlin Barat membentuk Republik Federal
Jerman atau Jerman Barat pada 23 Mei 1949. Sementara zona Soviet kecuali Berlin Barat
membentuk Republik Demokratik Jerman atau Jerman Timur pada 7 Oktober 1949. Selama 41 tahun, Jerman terpecah menjadi dua. Ada satu hal unik. Kota Berlin dibagi
dua. Berlin Barat masuk teritori Jerman Barat dan Berlin Timur adalah wilayah
Jerman Timur. Keduanya dibatasi oleh Tembok Berlin antara 1961 dan 1989 untuk
menghentikan eksodus warga Jerman Timur ke Berlin Barat. Berlin Barat menjadi
wilayah Jerman Barat yang dikelilingi Jerman Timur (wilayah semacam ini disebut
enklave). Berdirinya kedua negara tidak terlepas dari situasi
internasional pada masa itu. Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni
Soviet. Kedua negara resmi diterima sebagai anggota PBB pada 18 September 1973.
Krisis yang melanda Blok Timur akibat permasalahan ekonomi di Uni Soviet
membuka jalan bagi penyatuan Jerman kembali. Dengan runtuhnya tembok Berlin
pada 1989, kedua negara akhirnya menjadi satu kembali pada 3 Oktober 1990
dengan nama Republik Federal Jerman.
2. Korea Utara & Korea Selatan
Korea berada di bawah pendudukan Jepang sejak 1910 hingga 1945. Ketika Jepang kalah pada 1945, Korea berada di bawah administrasi PBB. Wilayah utara diurus oleh Uni Soviet dan wilayah selatan diurus oleh Amerika Serikat. Wilayah utara menjadi Republik Demokratik Rakyat Korea pada 9 September 1948 sementara wilayah selatan menjadi Republik Korea atau Korea Selatan pada 15 Agustus 1948. Batas kedua negara pada awalnya adalah garis lurus yang terbentang di 38 Derajat Lintang Utara. Batas yang sekarang adalah hasil perang antara kedua negara yang pecah pada 25 Juni 1950 dan berakhir pada 25 Juli 1953 meski sampai sekarang kedua negara secara teknis masih dalam status berperang. Perbedaan antara kedua negara begitu mencolok, terutama setelah Korea Selatan menjadi negara dengan ekonomi dan teknologi yang sangat maju di dunia. Usaha untuk menyatukan kedua Korea terus dilakukan, salah satunya oleh Korea Selatan dengan mendirikan Kementerian Unifikasi. Kedua negara telah menjadi anggota PBB sejak 17 September 1991.
3. Vietnam
Vietnam menyatakan kemerdekaannya dari Jepang pada 2 September 1945 namun harus menghadapi kembalinya Prancis hingga 1954 saat mereka memenangi pertempuran Dien Bien Phu. Setelahnya, Vietnam terbelah dua : Vietnam Utara dan Vietnam Selatan. Kedua Vietnam dipisahkan oleh garis demarkasi 17 Derajat Lintang Utara. Kedua negara berperang dan melibatkan kekuatan besar dunia : AS, Tiongkok, dan Uni Soviet. Perang ini berakhir dengan kemenangan Vietnam Utara yang menguasai Saigon, ibu kota Vietnam Selatan pada 30 April 1975 dan kedua negara bersatu kembali sebagai Republik Sosialis Vietnam pada 2 Juli 1976. Kekalahan dalam Perang Vietnam cukup memukul Amerika Serikat yang saat itu berusaha mencegah penyebaran komunisme di Asia.
2. Korea Utara & Korea Selatan
Korea berada di bawah pendudukan Jepang sejak 1910 hingga 1945. Ketika Jepang kalah pada 1945, Korea berada di bawah administrasi PBB. Wilayah utara diurus oleh Uni Soviet dan wilayah selatan diurus oleh Amerika Serikat. Wilayah utara menjadi Republik Demokratik Rakyat Korea pada 9 September 1948 sementara wilayah selatan menjadi Republik Korea atau Korea Selatan pada 15 Agustus 1948. Batas kedua negara pada awalnya adalah garis lurus yang terbentang di 38 Derajat Lintang Utara. Batas yang sekarang adalah hasil perang antara kedua negara yang pecah pada 25 Juni 1950 dan berakhir pada 25 Juli 1953 meski sampai sekarang kedua negara secara teknis masih dalam status berperang. Perbedaan antara kedua negara begitu mencolok, terutama setelah Korea Selatan menjadi negara dengan ekonomi dan teknologi yang sangat maju di dunia. Usaha untuk menyatukan kedua Korea terus dilakukan, salah satunya oleh Korea Selatan dengan mendirikan Kementerian Unifikasi. Kedua negara telah menjadi anggota PBB sejak 17 September 1991.
3. Vietnam
Vietnam menyatakan kemerdekaannya dari Jepang pada 2 September 1945 namun harus menghadapi kembalinya Prancis hingga 1954 saat mereka memenangi pertempuran Dien Bien Phu. Setelahnya, Vietnam terbelah dua : Vietnam Utara dan Vietnam Selatan. Kedua Vietnam dipisahkan oleh garis demarkasi 17 Derajat Lintang Utara. Kedua negara berperang dan melibatkan kekuatan besar dunia : AS, Tiongkok, dan Uni Soviet. Perang ini berakhir dengan kemenangan Vietnam Utara yang menguasai Saigon, ibu kota Vietnam Selatan pada 30 April 1975 dan kedua negara bersatu kembali sebagai Republik Sosialis Vietnam pada 2 Juli 1976. Kekalahan dalam Perang Vietnam cukup memukul Amerika Serikat yang saat itu berusaha mencegah penyebaran komunisme di Asia.
4. Yugoslavia (Serbia, Montenegro, Kroasia, Bosnia-Herzegovina, Makedonia,
dan Slovenia)
Di kawasan Balkan, pernah berdiri sebuah negara yang cukup besar dan multietnis. Yugoslavia. Negara ini berdiri pada 1918 sebagai kerajaan setelah Kekaisaran Austria-Hungaria runtuh. Negara ini berubah menjadi republik pada 1945. Negara ini dipimpin oleh Joseph Broz Tito. Negara ini adalah salah satu dari lima pendiri Gerakan Non-blok pada 1961. Setelah pemimpin Yugoslavia tersebut wafat pada 1980, perbedaan antaretnis mulai tampak. Diperparah oleh krisis ekonomi pada akhir 1980-an, keutuhan negara ini tidak dapat dipertahankan lagi. Riwayat negara ini tamat pada 2003. Negara-negara yang merupakan pecahan Yugoslavia antara lain Serbia, Montenegro, Kroasia, Bosnia-Herzegovina, Makedonia, dan Slovenia.
5. Yaman
Negara yang terletak di selatan Jazirah Arab ini pernah terpecah menjadi dua. Yaman Utara dan Yaman Selatan. Yaman Utara berdiri pada 1962. Yaman Selatan berdiri pada 1967. Kedua negara bersatu kembali pada 23 Mei 1990.
6. Tiongkok (China & Taiwan)
Tiongkok mengalami perang saudara antara kelompok nasionalis pimpinan Chiang Kaisek dan kelompok komunis pimpinan Mao Zedong. Perang ini sempat diinterupsi oleh invasi Jepang ke Tiongkok pada 1930-an. Setelah Jepang kalah dan angkat kaki, perang saudara kembali berlanjut hingga 1949. Kelompok nasionalis mengalami kekalahan telak dan mengungsi ke Taiwan (Republik Tiongkok). Sementara, kelompok komunis mendirikan Republik Rakyat Tiongkok pada 1 Oktober 1949. Pada awalnya, Taiwan memiliki dukungan internasional yang lebih kuat terutama dari Blok Barat. Namun sejak 1970-an, banyak negara termasuk Amerika Serikat lebih memilih mengakui RRT daripada Taiwan. Taiwan bahkan digantikan keanggotaannya di PBB dan Dewan Keamanan PBB oleh RRT pada 1971. Kini, hanya beberapa negara saja di dunia yang mengakui Taiwan.
7. Austria & Hungaria
Di kawasan Balkan, pernah berdiri sebuah negara yang cukup besar dan multietnis. Yugoslavia. Negara ini berdiri pada 1918 sebagai kerajaan setelah Kekaisaran Austria-Hungaria runtuh. Negara ini berubah menjadi republik pada 1945. Negara ini dipimpin oleh Joseph Broz Tito. Negara ini adalah salah satu dari lima pendiri Gerakan Non-blok pada 1961. Setelah pemimpin Yugoslavia tersebut wafat pada 1980, perbedaan antaretnis mulai tampak. Diperparah oleh krisis ekonomi pada akhir 1980-an, keutuhan negara ini tidak dapat dipertahankan lagi. Riwayat negara ini tamat pada 2003. Negara-negara yang merupakan pecahan Yugoslavia antara lain Serbia, Montenegro, Kroasia, Bosnia-Herzegovina, Makedonia, dan Slovenia.
5. Yaman
Negara yang terletak di selatan Jazirah Arab ini pernah terpecah menjadi dua. Yaman Utara dan Yaman Selatan. Yaman Utara berdiri pada 1962. Yaman Selatan berdiri pada 1967. Kedua negara bersatu kembali pada 23 Mei 1990.
6. Tiongkok (China & Taiwan)
Tiongkok mengalami perang saudara antara kelompok nasionalis pimpinan Chiang Kaisek dan kelompok komunis pimpinan Mao Zedong. Perang ini sempat diinterupsi oleh invasi Jepang ke Tiongkok pada 1930-an. Setelah Jepang kalah dan angkat kaki, perang saudara kembali berlanjut hingga 1949. Kelompok nasionalis mengalami kekalahan telak dan mengungsi ke Taiwan (Republik Tiongkok). Sementara, kelompok komunis mendirikan Republik Rakyat Tiongkok pada 1 Oktober 1949. Pada awalnya, Taiwan memiliki dukungan internasional yang lebih kuat terutama dari Blok Barat. Namun sejak 1970-an, banyak negara termasuk Amerika Serikat lebih memilih mengakui RRT daripada Taiwan. Taiwan bahkan digantikan keanggotaannya di PBB dan Dewan Keamanan PBB oleh RRT pada 1971. Kini, hanya beberapa negara saja di dunia yang mengakui Taiwan.
7. Austria & Hungaria
Austria dan Hungaria pernah bergabung menjadi sebuah
kekaisaran yang besar di Eropa Tengah antara 1867 dan 1918. Kekaisaran
Austria-Hungaria menjadi salah satu negara yang besar dan penting di Eropa
sebelum Perang Dunia I. Negara ini bersama Jerman, Bulgaria, dan Ottoman
menjadi kekuatan Blok Sentral pada Perang Dunia I. Mereka kalah pada 1918 dan
kekaisaran ini dibubarkan pada 31 Oktober 1918. Negara ini terpecah menjadi
Austria, Hungaria, Cekoslovakia, Polandia, dan Yugoslavia. Beberapa wilayahnya
diambilalih oleh Rumania dan Italia.
8. Uni Soviet
Sejarah Uni Soviet diawali oleh Revolusi Oktober pada 7 November 1917. Uni Soviet berdiri pada 30 Desember 1922 dengan anggota Rusia, Ukraina, Transkaukasia, dan Byelorusia. Negara ini mencapai puncak kejayaannnya setelah Perang Dunia II karena berhasil keluar sebagai pemenang dan negara adidaya bersama Amerika Serikat. Negara ini pada puncaknya adalah gabungan dari 15 negara yaitu Rusia, Kazakhstan, Tajikistan, Georgia, Armenia, Moldova, Latvia, Lituania, Estonia, Turkmenistan, Kirgizstan, Belarusia, Ukraina, Azerbaijan, dan Uzbekistan. Negara ini juga memiliki dominasi ideologi atas negara-negara Eropa Timur seperti Rumania, Bulgaria, Hungaria, Albania, Polandia, Cekoslovakia, dan Jerman Timur. Uni Soviet memimpin Blok Timur yang tergabung dalam Pakta Warsawa yang berdiri pada 1955. Uni Soviet mengalami kemunduran pada 1980-an dan setelah Perestroika diberlakukan pada 1987, Soviet malah mengalami perpecahan dan akhirnya bubar pada 1991. Uni Soviet terpecah menjadi 15 negara di atas dengan Rusia sebagai penggantinya.
8. Uni Soviet
Sejarah Uni Soviet diawali oleh Revolusi Oktober pada 7 November 1917. Uni Soviet berdiri pada 30 Desember 1922 dengan anggota Rusia, Ukraina, Transkaukasia, dan Byelorusia. Negara ini mencapai puncak kejayaannnya setelah Perang Dunia II karena berhasil keluar sebagai pemenang dan negara adidaya bersama Amerika Serikat. Negara ini pada puncaknya adalah gabungan dari 15 negara yaitu Rusia, Kazakhstan, Tajikistan, Georgia, Armenia, Moldova, Latvia, Lituania, Estonia, Turkmenistan, Kirgizstan, Belarusia, Ukraina, Azerbaijan, dan Uzbekistan. Negara ini juga memiliki dominasi ideologi atas negara-negara Eropa Timur seperti Rumania, Bulgaria, Hungaria, Albania, Polandia, Cekoslovakia, dan Jerman Timur. Uni Soviet memimpin Blok Timur yang tergabung dalam Pakta Warsawa yang berdiri pada 1955. Uni Soviet mengalami kemunduran pada 1980-an dan setelah Perestroika diberlakukan pada 1987, Soviet malah mengalami perpecahan dan akhirnya bubar pada 1991. Uni Soviet terpecah menjadi 15 negara di atas dengan Rusia sebagai penggantinya.
9. Cekoslovakia
(Republik Ceko dan Slovakia)
Cekoslovakia
adalah salah satu negara yang berdiri sebagai hasil pecahan Kekaisaran
Austria-Hungaria setelah Perang Dunia I. Negara ini pernah dianeksasi oleh
Jerman pada 1939 lalu kemudian kembali berdiri. Negara yang beribukota di Praha
ini pernah diinvasi oleh Pakta Warsawa dan Uni Soviet pada 1968. Negara ini
terpecah menjadi Republik Ceko dan Slovakia sejak 1993.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar