Demokrasi,
menurut definisi, adalah sistem politik di mana kekuasaan tertinggi terletak
pada rakyat yang memiliki hak untuk memilih wakil mereka.
Terdapat
dua jenis demokrasi yaitu demokrasi langsung dan demokrasi perwakilan.
Dalam
demokrasi langsung, rakyat mengambil bagian aktif dalam pembuatan undang-undang
dan keputusan pemerintah lainnya.
Dalam
demokrasi perwakilan, wakil yang dipilih oleh rakyat diberi mandat membuat
undang-undang dan keputusan lain.
Berikut
akan dibahas berbagai hal yang menjadi kelebihan dan kekurangan demokrasi.
Kelebihan Demokrasi
1.
Melindungi kepentingan rakyat
Demokrasi
merupakan sistem yang melindungi kepentingan rakyat. Kekuasaan yang
sesungguhnya terletak di tangan orang-orang yang mewakili rakyat banyak.
Para
wakil rakyat dipilih dan harus bertanggung jawab kepada rakyat yang memilihnya.
Dengan cara ini, kepentingan sosial, ekonomi dan politik rakyat menjadi lebih
terjamin di bawah demokrasi.
2.
Berdasarkan prinsip kesetaraan
Demokrasi
didasarkan pada prinsip kesetaraan. Semua warga negara memiliki kedudukan sama
di mata hukum.
Semua
rakyat memiliki hak sosial, politik dan ekonomi yang sama dan negara tidak
boleh membedakan warga negara atas dasar kasta, agama, jenis kelamin, atau kepemilikan.
3.
Stabilitas dan tanggung jawab dalam pemerintahan
Demokrasi
dikenal sebagai sistem yang stabilitas dan efisien. Pemerintahan berjalan
stabil karena didasarkan pada dukungan publik.
Dalam
demokrasi perwakilan, wakil rakyat mendiskusikan masalah negara secara
menyeluruh dan mengambil keputusan berdasarkan aspirasi rakyat.
Di
bawah sistem monarki, elit kerajaan mengambil keputusan sesuai keinginannya
sendiri. Sedangkan di bawah kediktatoran, diktator tidak melibatkan rakyat sama
sekali dalam pengambilan keputusan.
4.
Pendidikan politik kepada rakyat
Demokrasi
bisa berfungsi sebagai sekolah pendidikan politik bagi rakyat. Rakyat akan ikut
terdorong untuk mengambil bagian dalam urusan negara.
Pada
saat pemilihan umum, partai politik mengusulkan kebijakan dan program untuk
dinilai oleh rakyat. Hal ini pada akhirnya menciptakan kesadaran politik di
kalangan masyarakat.
5.
Sedikit peluang revolusi
Karena
demokrasi didasarkan pada kehendak publik, terdapat kemungkinan kecil terjadi
pemberontakan rakyat. Para wakil dipilih oleh rakyat untuk melakukan urusan
negara dengan dukungan rakyat.
Jika
mereka tidak bekerja dengan baik atau tidak memenuhi harapan rakyat, para wakil
bisa saja tidak dipilih lagi dalam pemilu berikutnya. Dengan cara ini, rakyat
tidak perlu melakukan pemberontakan saat menginginkan perubahan.
6.
Pemerintahan stabil
Demokrasi
didasarkan pada kehendak rakyat sehingga penyelenggaraan negara berjalan
didasarkan atas dukungan rakyat.
Oleh karena itu, demokrasi dianggap lebih
stabil daripada bentuk pemerintahan lain.
7.
Membantu membentuk rakyat menjadi warga negara yang baik
Keberhasilan
demokrasi terletak pada bertumbuhnya warga negara yang baik.
Demokrasi
menciptakan lingkungan yang tepat untuk pengembangan kepribadian dan
menumbuhkan kebiasaan yang baik. Dalam demokrasi, rakyat dilatih untuk memahami
hak dan kewajiban mereka.
8.
Berdasarkan opini publik
Pemerintahan
demokrasi didasarkan pada keinginan publik dan tidak didasarkan pada ketakutan
pada penguasa.
Demokrasi
berdiri di atas konsensus, bukan pada kekuasaan; dengan warga negara memiliki
kesempatan mengambil bagian aktif dalam pemerintahan.
Kekurangan Demokrasi
1. Lebih menekankan pada kuantitas
daripada kualitas
Demokrasi tidak didasarkan pada kualitas
tetapi pada kuantitas. Partai mayoritas memiliki wewenang memegang
pemerintahan.
Selain
itu, orang yang tidak memiliki kecerdasan, visi dan korup bisa saja terpilih
menjadi penyelenggara negara.
2.
Pemerintahan oleh orang tidak kompeten
Demokrasi
bisa saja dijalankan oleh orang-orang yang tidak kompeten. Dalam demokrasi,
setiap warga negara diperbolehkan untuk mengambil bagian, sedangkan tidak semua
orang cocok dengan peran itu.
Segerombolan manipulator yang dapat
mengumpulkan suara bisa mendapatkan kekuasaan dalam demokrasi. Hasilnya, demokrasi
dijalankan oleh orang bodoh dan tidak kompeten.
3. Berdasarkan kesetaraan yang tidak wajar
Konsep kesetaraan dalam demokrasi dianggap
bertentangan dengan hukum alam. Alam memberi setiap individu dengan kecerdasan
dan kebijaksanaan yang berbeda.
Faktanya,
kemampuan tiap orang berbeda. Sebagian orang berani, lainnya pengecut. Sebagian
sehat, yang lain tidak begitu sehat. Sebagian cerdas, yang lain tidak.
Kritik
berpendapat bahwa akan bertentangan dengan hukum alam untuk memberikan status
yang sama kepada semua orang.
4.
Pemilih tidak tertarik pada pemilu
Pemilih
tidak selalu menunaikan hak pilihnya sebagaimana seharusnya. Umum ditemukan tingkat partisipasi pemilih hanya
berada pada kisaran angka 50 sampai 60 persen saja.
5.
Menurunkan standar moral
Satu-satunya
tujuan kandidat adalah memenangkan pemilihan. Mereka sering menggunakan politik
uang dan praktik bawah tangan lainnya agar terpilih.
Kekuatan
otot dan uang bekerja bahu-membahu untuk memastikan kemenangan seorang
kandidat.
Dengan
demikian, moralitas adalah korban pertama dalam pemilu. Apa yang bisa
diharapkan setelah moralitas dikorbankan?
6.
Demokrasi adalah pemerintahan orang kaya
Demokrasi
modern pada kenyataannya adalah kapitalistik. Pemilu dilakukan dengan uang.
Para calon kaya membeli suara. Pada akhirnya, rakyat mendapatkan pemerintahan
plutokrasi yang berbaju demokrasi.
Pada kondisi ini, orang kaya menguasai
media untuk keuntungan mereka sendiri. Kepentingan pemilik modal bisa saja
mempengaruhi keputusan politik yang diambil pemerintah.
7. Penyalahgunaan waktu dan dana publik
Demokrasi bisa terjerumus pada pemborosan
waktu dan sumber daya. Dibutuhkan banyak waktu dalam perumusan
undang-undang. Banyak uang yang dihabiskan selama pemilu.
8.
Tidak terjadi pemerintahan yang stabil
Ketika
tidak ada partai yang manjadi mayoritas mutlak, pemerintahan koalisi harus
dibentuk. Koalisi partai politik dengan pembagian kekuasaan hanya merupakan
perkawinan semu.
Setiap
kali terjadi benturan kepentingan, koalisi hancur dan pemerintahan runtuh.
Dengan demikian, pemerintah stabil di bawah demokrasi bisa sulit dicapai.
9.
Kediktatoran mayoritas
Demokrasi
dikritik karena menjadi legitimasi kediktatoran mayoritas. Mayoritas diharuskan
melindungi kepentingan minoritas tetapi dalam praktiknya tidak selalu demikian.
Mayoritas
setelah mendapatkan kesuksesan saat pemilu terkadang melupakan minoritas dan
menjalankan pemerintahan sesuai dengan kehendak mereka sendiri.
10. Pengaruh buruk dari partai politik
Partai politik merupakan dasar demokrasi. Partai
politik bertujuan merebut kekuasaan dengan cara yang sah.
Namun
terkadang, anggota partai politik lebih mendahulukan kepentingan partai
dibanding kepentingan negara.[]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar