Latar
Belakang
Arsitektur dan style Arsitektur di Indonesia mengalami
perubahan sedikit demi sedkit menuju arah Modernisasi. Pada jaman dahulu,
perkembangan arsitektur lahir secara sendiri karena pengaruh berkembang dari
konteks lokal dan kebutuhan, seperti rumah adat setiap daerah. Ini semua
disebabkan oleh letak geografis dan tradisi daerah tersebut yang terkenal
dengan Arsitektur Nusantara.
Arsitektur modern mulai dekenal Di Eropa pada abad 20an,
Ketika gerakan Arsitektur Modern bergerak di Eropa dampaknya sampai ke Asia dan
semua penjuru dunia. Indonesia pun mengalami perubahan Arsitektur pada abad
tersebut, selain itu Indonesia bagaikan lahan eksperimen munculnya arsitektur
yang baru.
Pada periode 1920-1940an para arsitek Belanda yang
bekerja di Indonesia mencoba melakukan inovasi-inovasi dalam seni bangunan,
yang berbeda dari apa yang lazimnya dilakukan di negeri asal mereka yang
beriklim subtropis. Banyak Bangunan belanda yang dibangun pada waktu dan hingga
saat ini bangunan tersebut pun masih berdiri kokoh. Faktanya, Arsitek colonial
Belanda tersebut menerepkan gaya bangunan mereka di Indonesia tanpa
mempertimbangkan kondisi geografis dan Budaya setempat.
Saat ini Arsitek modern merupakan salah satu tren baru
hampir diseluruh Indonesia. Munculnya teknologi bahan
bangunan yang mendukung arsitektur modern. Selain itu untuk mewujudkan kecepatan dalam membangun
maka dilakukan dengan produksi masal bahan bangunan sehingga mengakibatkan
arsitektur modern dapat menembus batas budaya dan geografis, dan arsitektur
menjadi suatu gaya internasional serta bangunan – bangunan menjadi seragam.
Penerapan
Arsitektur Modern di Indonesia
Arsitektur
Modern mulai diterapkan di Indonesia Pada abad 20an, Periode "20-keatas
kaitan antara arsitekur modern dengan revolusi industri Revolusi industri dalam
material dan teknologi mempengaruhi bentuk-bentuk arsitektur modern. Banyak perubahan yang terjadi dalam waktu yang
singkat, perubahan itu terlihat pada bentuk bangunan, fungsi dan fasad. Dampak yang paling besar adalah Perubahan
pada tradisi-tradisi sosial and estetis (nilai-nilai lama).
Beberapa
contoh kasus penerapan Arsitektur modern di Indonesia:
1.
Bank Nasional Indonesia(BNI) Yogyakarta, Indonesia(jaman
Kolonial)
Sumber: doc. Pribadi,
2011
Dengan Instan para Arsitektur colonial belanda membawa
ciri khas mereka dan menerapkan di Indonesia tanpa mempertimbangkan keadaan geografis dan budaya
setempat. Terlihat kontras apabila kita berada di depan bangunan tersebut.
Sekitar bangunan adalah bangunan keraton yang mengandung nilai budaya yang
tinggi, budaya Yogyakarta. kampung
kauman yang memiliki nilai religious yang tingi namun dengan instan bangunan
ini didirikan ditengah budaya local ini tanpa mempertimbangkankeadaan sekitar.
Hotel
Novotel Yogyakarta merupakan salah satu bangunan tinggi yang dibangun pada era
modern, jenis bangunan komersil ini dibangun tanpa pertimbangan dengan
lingkungan sekitar dampat dari bangunan ini adalah pemukiman warga yang berada
dibelakang bangunan ini. Seolah dibatasi ruang pergerakan, akses dan kebebasan.
Penerapan model bangunan ini terlihat mewah, sedangkan budaya di Yogyakarta
sendiri sangat bertolak belakang dengan gaya arsitektur tersebut.
3. Grand Aston Yogyakarta (2012)
Futuristic design dengan menggunakan material dengan teknologi yang sangat
modern membuat bangunan ini terlihat mewah, bangunan ini merupakan dampak dari
modernisasi, tidak memperhatikan
estetika dan bentuk fasad namun lebih pada fungsi dan ruang. Bangunan komersil
ini merupakan tuntutan jaman.
Kesimpulan
Periode "20-keatas; kaitan antara
arsitekur modern dengan revolusi industri Revolusi industri dalam material dan
teknologi mempengaruhi bentuk-bentuk arsitektur modern. Dengan hadirnya ilmu
pengetahuan dan teknologi, manusia memuja 'pembaharuan-pembaharuan' dan
'perubahan'. Perubahan pada tradisi-tradisi sosial dan estetis (nilai-nilai
lama). secara
setahap demi setahap menghapuskan ornamen – ornamen dan dekorasi yang
digantikan oleh geometri. Dalam hal ini mereka menerapkan kecepatan dalam
membangun (pabrikasi komponen bangunan), efisien, ekonomis. Bangunan yang demikian ini dianggap
mencerminkan fungsinya dan gejala ini melintasi batas negara dan budaya, sehingga dapat dianggap bersifat umum,
seperti saat ini banyak bangunan kotak dengan berkonsep green.
Arsitektur modern
mempunyai pandangan bahwa arsitektur adalah ‘olah pikir’ dan bukan ‘olah rasa’
dan ‘permainan ruang’ dan bukan ‘bentuk’. Sejalan dengan kemajuan teknologi
yang pesat ikut mempengaruhi dunia arsitektur. teknologi bahan bangunan yang
mendukung arsitektur modern.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar