Perancangan Kota Yang Baik Untuk Membuat Warganya Menjadi Nyaman Di Kota Tersebut.
OLEH:
FELICIANO XIMENES, FREELANCE CONSULTANT
Sebuah kota yang sehat adalah kota yang
bisa menfasilitasi semua kebutuhan penduduknya dari semua segi kebutuhan. Kota
Dili dalam konteks Arsitektur dan penataan Kota, untuk saat ini belum mewadahi
kebutuhan akan area pejalan kaki(pedestrian) dan Ruang terbuka hijau. Kota Dili
saat ini penuh dengan jalan raya dan bangunan tanpa memerhatikan pentingnya
ruang terbuka dan tempat untuk Pejalan kaki dan fasilitas umum lainnya. Sangat
minimnya area terbuka, sedikitnya taman kota dan buruknya tempat/area pejalan
kaki. Dari pandanangan dan pengalaman sebagai penguna jalan, kota ini hanya
dirancang untuk kaum pria yang sehat, bukan untuk perempuan, bukan untuk anak
kecil, bukan untuk orang tua, apalagi untuk orang cacat.
Dimana Letak area pedestrian
Kota ini? Mungkin ini menjadi pertayaan untuk kita semua. Dimana fasilitas umum
untuk para pejalan kaki? Sudah amankah ketika kita berjalan diatas trotoar?
Apakah kita akan sampai di tujuan kita apabila kita berjalan di sepangjang
trotoar yang disediakan? Semua orang merasakan ketidaknyaman ketika berjalan
diatas trotoar. Rasanya sulit untuk menemukan trotoar yang nyaman untuk
berjalan. Tidaklah heran jika masyarakat di Ibu kota Dili sedikit malas untuk
berjalan kaki salah satunya disebabkan karena tidak aman dan ramahnya trotoar
untuk pejalan kaki. Sangat terasa apabila kita berjalan kaki di daerah depan
Timor Plaza, kolmera, Bairupite dan lainya, Begitu terasa tidak nyaman dan
leluasa di bandingkan kita berjalan kaki pagi di daerah pantai kelapa.
Pedestrian Pantai Kelapa masih contoh jalan/trotoar yang tidak begitu
buruk ketika di lalui pada pagi dan sore hari. Masih sangat - sangat banyak
jalan dengan ruang pejalan kaki yang sangat tidak nyaman di kota Dili. Area
pejalan kaki sangat sempit (lebar trotoar kurang dari satu meter) dengan jalan
yang naik turun, banyak batu-batu, dan banyak terhalang tiang listrik, pohon,
dsb. Bahkan trotoar terhalang pohon dan tiang listrik.
Dari semua permasalahan tersebut
harusnya kita lebih pintar dan tepat dalam merancang dan mewadahi fasilitas –
fasilitas umum yang baik demi kenyamanan masyarakat kita ketika berjalan kaki
diatas trotoar dan merasa aman, menyenangkan ketika berjalan di daerah
pedestrian tersebut. Selain itu perencanaan sebuah kota juga perlu
memperhatikan elemen – elemen perencanaan yang ada sehingga nantinya kota
tersebut memiliki karakteristik yang jelas. Sebagaimana mestinya, sebagai
masyarakat harusnya lebih memberi kepedulian kita terhadap kota ini.
Dalam
permasalahan tersebut, dalam konteks Arsitektur dan Penataan Ruang terbuka, mungkin
itu yang perlu dipikirkan para pemimpin dalam menata sebuah kota. Terkadang
semuanya bukan hanya terkendala di pendanaan, tetapi di niat dan kepedulian
Masyarakat Kita Sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar