Senin, Maret 14

Monday Morning Motivational Quote



March 7, 2016 ~ we are what we repeatedly do. Excellence, then, is not an act, but a habit. Aristotle
February 29, 2016 ~ 
Happy Leap Day. A day where "this time last year" and "this time next year" does not apply. Jar of Quotes

February 22, 2016 ~ 
It is far better to be alone, than to be in bad company. George Washington

February 8, 2016 ~ 
Believe in love. Believe in true friends and most importantly, believe in yourself. PictureQuotes.com

February 1, 2016 ~ 
Immortality is to live your life doing good things, and leaving your make behind. Brandon Lee

January 25, 2016 ~ 
wherever you go, no matter what the weather, always bring your own sunshine. Anthony J. D'Angelo

January 18, 2016 ~ 
the time is always right to do what is right. Martin Luther King, Jr.

January 11, 2016 ~ be afraid and then do it anyway. Business Insider

January 4, 2016 ~
Play is always voluntary. What might otherwise be play is work if it's forced. Bob Black

December 28, 2015 ~ 
the best preparation for tomorrow is doing your best today. H. Jackson Brown, Jr.

December 14, 2015 ~ 
the holiday season is a perfect time to reflect on our blessings and seek out ways to make life better for those around us. Orlando Espinosa

December 7, 2015 ~ 
To see the world, things dangerous to come to, to see behind walls, to draw closer, to find each other and to feel. That is the purpose of life. Walter Mitty

November 30, 2015 ~ 
it’s not possible to be stressed about something when you're being grateful for it. Brene Brown

November 16, 2015 ~ 
Gratitude unlocks the fullness of life. It turns what we have into enough, and more. It turns denial into acceptance, chaos to order, confusion to clarity. It can turn a meal into a feast, a house into a home, and a stranger into a friend. Melody Beattie

November 9, 2015 ~ 
Develop an attitude of gratitude, and give thanks for everything that happens to you, knowing that every step forward is a step toward achieving something bigger and better than your current situation. Brian Tracy

November 2, 2015
 ~ Life's most persistent and urgent question is, "What are you doing for others?" Martin Luther King, Jr.

October 26, 2015
 ~ Do one thing every day that scares you. Eleanor Roosevelt

October 19, 2015
 ~ It is amazing what you can accomplish if you do not care who gets the credit. Harry Truman

October 5, 2015
 ~ Anyone that suggests to me to do less is either not a real friend or very confused. Grant Cardone 

September 29, 2015
 ~ Waiting for perfect is never as smart as making progress. Seth Godin

September 21, 2015
 ~ A day of worry is more exhausting than a week of work. John Lubbock

August 31, 2015
 ~ A man is not paid for having a head and hands, but for using them. Elbert Hubbard

August 24, 2015
 ~ Education is the key to success in life, and teachers make a lasting impact in the lives of their students. Solomon Ortiz

August 17, 2015
 ~ Success is nothing more than a few simple disciplines, practiced every day. Jim Rohn

August 10, 2015
 ~ Expectation is the mother of all frustration. Antonio Banderas

August 3, 2015
 ~ You have brains in your head. You have feet in your shoes. You can steer yourself, any direction you choose. Dr. Seuss

July 27, 2015
 ~ We make a living by what we get, but we make a life by what we give. Winston Churchill

July 13, 2015
 ~ Try not to become a person of success, but rather try to become a person of value. Albert Einstein

June 29, 2015
 ~ A hug is like a boomerang, you get it back right away. Bil Keane

June 22, 2015
 ~ The art of being happy lies in the power of extracting happiness from common things. Henry Ward Beecher

June 15, 2015
 ~ We shall never know all the good that a simple smile can do. Mother Teresa

June 8, 2015
 ~ I find that the harder I work, the more luck I seem to have. Thomas Jefferson

June 1, 2015
 ~ It does not matter how slowly you go, so long as you do not stop. Confucius

Rabu, Maret 9

CARA PERHITUNGAN RAB



A.     PEKERJAAN LANTAI



I. PEKERJAAN AWAL
1. Pembersihan Lokasi
Sebelum memulai pekerjaan lokasi perlu dibersihkan, biasanya di table RAB pembersihan lokasi dihitung dengan satuan lump sump, yang artinya harga perkiraan.
2. Pekerjaan Pengukuran dan Bouwplank.
Pekerjaan Pengukuran adalah pekerjaan mengukur batas-batas dan peil dari suatu bangunan yang diikuti dengan pekerjaan Bouwplank .Cara menghitung Volume = (pajang bangunan + 2 meter)x2 + (lebar bangunan +2 meter)x2 = meter Volume untuk denah diatas = (15+2)x2 + (8,5+2)x2 = 55 meter

II.PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN
1. Galian Fondasi Batu kali
Lebar bawah fondasi = 60 cm, lebar atas fondasi = 30 cm, tinggi fondasi = 60cm. Panjang = (8,5+1,5+1,5+5+2+3+7+5)+(15+10+1,5+3,5+4+3+15)= 85,5 m. Lebar galian diambil lebar fondasi ditambah 20 cm menjadi 80 cm, kedalaman galian sama dengan tinggi fondasi 60 cm.Volume galian fondasi batu kali = 0,8 x 0,6 x 85,5 = 41,04 m3
Urugan Kembali bekas galian diambil 40% dari 41,04 m3 = 16,42 m3
2. Galian Fondasi Plat.
Jumlah fondasi 17 bh, lebar galian = 20+80 = 100 cm, dalam galian = 80 cm.Volume galian = 17 x 1 x 0,8 = 13,6 m3Urugan Kembali 40% dari 13,6 m3 = 5,44 m3
3. Galian Saluran Air kotor
Saluran menggunakan pralon 4”, panjang saluran = (1,5+2+1,5+2,5+4+3+2)+(2+2+1,5+2,5+2) + (7+3+2) = 38,5 mKedalaman galian diambil rata-rata 0,5 meter lebar 0,5 meter.Volume = 0,5 x 0,5 x 38,5 = 9,63 m3Urugan kembali 40% dari 9,63 = 3,85 m3
4. Urugan Lantai
Luas Lantai yang diurug = 8,5 x 15 = 127,5 m2, Tinggi Urugan = 0,5 cm Volume Urugan = 63,75 m3
III. PEKERJAAN PASANGAN FONDASI
1. Pasangan Fondasi Batu Kali
Panjang Fondasi = Panjang galian = 85,5 meter Lebar atas fondasi = 0,3 m, lebar bawah fondasi = 0,6 m, tinggi = 0,6 m.Luas = (0,3+0,6)/2 x 0,6 = 0,27 m2.Volume Pasangan Fondasi = 0,27 x 85,5 = 23,09 m3 Campuran yang sering dipakai 1 PC : 3 Pasir, 1 PC : 4 Pasir, 1 PC : 5 Pasir, 1PC : 6 Pasir, 1 PC : 8 Pasir. Untuk daerah – daerah yang air tanahnya cukup tinggi sebaiknya gunakan campuran 1 PC : 3 Pasir , untuk menghindari agar air tanah tidak naik keatas melalui pasangan Fondasi, dan untuk daerah yang biasa sebaiknya gunakan spesi perbandingan 1 PC : 5 Pasir.
2. Pekerjaan Fondasi Plat
Jumlah fondasi = 17 bh, ukuran fondasi 0,8 x 0,8Luas Penampang 1 = (0,2+0,8)/2 x 0,05 = 0,03 m2 Luas Penampang 2 = (0,2 x 0,8) = 0,16 m2 Jumlah = 0,03 + 0,16 = 0,19 m2 Volume 1 bh fondasi = 0,19 x 0,8 = 0,15 m3 Volume 17 bh Fondasi = 17 x 0,15 = 2,55 m3 Karena Fondasi termasuk struktur utama gunakan analisa setiap 1 m3 beton membutuhkan 200 kg besi beton
Cara menghitung Volume pekerjaan :

I.                    Pekerjaan Awal

1. Pengukuran Yang dimaksud dengan pengukuran adalah sebelum memulai pekerjaan, untuk menentukan posisi dari bangunan dilakukan pengukuran batas-batas, volume pengukuran adalah dihitung dg satuan lumpsum, missal diperkirakan dikerjakan 2 hari dengan 2 tukang, sehingga perhitungan sbb ,upah tukang Rp.50.000, maka biaya 50.000 x 2 x 2 = Rp. 200.000.
2. Bowplank Digunakan untuk membantu menentukan As atau letak titik dari bangunan, dengan cara membuat pagar menggunakan papan2/15 dipaku pada kayu ukuran 5/7 sebagai tiang, dibuat dengan jarak 1 meter dari as bangunan dipasang keliling bangunan. Misal rumah ukuran 6 x 7 , maka volume bowplank adalah (6+1+1)+(7+1+1)=17m. Harga dan kebutuhan material dapat dilihat pada Analisa pekerjaan.

II. Pekerjaan Galian dan urugan

1. Galian Adalah pekerjaan menggali yang berhubungan dengan pembuatan fondasi, dalam dan lebarnya fondasi ditentukan oleh type fondasi. Misal lebar bawah fondasi 70 cm, maka lebar dari galian adalah 70 cm ditambah kiri 10 cm kanan 10 cm menjadi 70 + 20 = 90 cm, sedangkan kedalaman galian juga ditentukan oleh keadaan tanah baik, tetapi kalau kondisi tanah biasa umumnya kedalaman galian 70 cm, maka volume galian adalah 0.9 m x 0.7 m x panjang fondasi = satuan m3, sedangkan untuk menentukan berapa jumlah tenaga atau upah dapat dilihat analisa pekerjaan galian.
2. Urugan Adalah pekerjaan mengurug lantai bangunan, volume dihitung luas bangunan dikalikan tinggi urugan satuan m3, kebutuhan material urugan dan jumlah tenaga atau upah dapat dilihat pada analisa pekerjaan.
3. Mengurug kembali Adalah mengurug bekas galian Fondasi, volume biasanya dihitung 1/3 dari volume galian, contoh volume galian 60 m3 maka urugan kembali adalah 60m3/3 = 20 m3.

III. Pekerjaan Fondasi

1. Lantai Kerja Adalah suatu item pekerjaan yang lokasinya dibawah fondasi (lihat fondasiRumah), lantai kerja dapat berupa urugan pasir dengan tebal 10 cm, pasangan batu kali kosong, atau beton dengan campuran 1:3:5 tebal 5 s/d 10 cm. cara perhitungan adalah luas dikalikan tebal dengan satuan m3, kebutuhan material dan upah lihat analisa pekerjaan.
2. Pasangan Fondasi Fondasi yang kami maksudkan disini adalah fondasi batu kali (stal) untuk bangunan rumah lantai 1, cara menghitung volume hitung semua panjang fondasi kemudian dikalikan tinggi fondasi, dan dikalikan (lebar atas+lebarbawah dibagi 2), satuan m3. Contoh: panjang seluruh fondasi 50 meter, tinggi fondasi 0,7 meter, lebar atas fondasi 0.3 meter lebar bawah fondasi 0.7 meter, maka volumenya adalah 50 x0,7 x ((0,3+0,7)/2) = 17,5 m3.

IV. Pekerjaan Beton

1. Sloof Yang dimaksud dengan sloof adalah struktur bangunan yang berada diatas fondasi untuk lebih jelas lihat sloof rumah lantai 1 dan 2.Cara menghitung volume sebagai berikut : untuk volume beton panjang total sloof x lebar x tinggi = satuan m3. Untuk perhitungan jumlah besi beton, pertama yang dicari adalah jumlah begel, dengan cara panjang total sloof dibagi jarak begel ditambah 1 = jumlah begel, jumlah begel dikalikan panjang satu begel = panjang total besi betonyang dibutuhkan. Misal sloof 15/20, begel d 8 – 15, panjang total 25 meter, jumlah begel =(25/0.15)+1=167,6 bh = 168 bh, sedangkan panjang satu begel = ((15 -5)x 2)+((20-5) x 2)= 50 cm, maka total besi beton untuk begel adalah 0,5 x 168 = 84meter, satu batang besi beton panjang standar adalah 12 m, 84/12= 7 batang. Untuk menghitung besi beton tulangan pokok yaitu dengan cara jumlah tulangan pokok dikalikan panjang total. Sedangkan untuk perhitungan RAB besi beton tidak dihitung,yang ditampilkanadalah volume beton.
2. Kolom Cara menghitung Volume adalah tentukan atau hitung jumlah kolom kemudian dikalikan tinggi kolom, sehingga mendapat total panjang kolom x lebar x tinggi= volume kolom satuan m3.
3. Ring balk. Cara menghitung volume sama dengan perhitungan sloof dan kolom

V. Pekerjaan Dinding

1. Pasangan Bata. Dinding pasangan bata ada 2 cara menghitung yaitu dengan cara perhitungan luas dan dengan cara perhitungan isi, untuk perhitungan isi jarang sekali digunakan, akan tetapi bila suatu saat dibutuhkan dengan cara perhitungan isi, caranya adalah luas x tebal, untuk tebal tergantung jenis pasangan bata,pasangan 1 bata atau ½ bata ,untuk ukuran 1 bata yaitu 30 cm sedangkanukuran ½ bata 15 cm.Cara menghitung luas pasangan bata adalah sebagai berikut, pertama hitung keliling dari dinding, kalikan dengan tinggi dinding, dan dikurang luas dari daun jendela,daun pintu,boven, satuan m2.
2. PlesteranVolume plesteran adalah 2 x dari volume pasangan bata.
3. Acian Sama dengan cara menghitung volume plesteran tetapi dikurangi, daerah yang tidak di aci seperti dinding keramik dll.
4. Sponengan atau tali airSponengan atau tali air adalah batas antara kusen dan plesteran, bila lebarkusen kurang dari lebar dinding (15 cm) maka batas antara kusen dan plesterandisebut sponengan, sedangakan bila lebar kusen sama dengan lebar dinding maka batas antara kusen dan plesteran disebut tali air.

VI. Pekerjaan Kusen dan Pintu, Jendela

1. Pembuatan Kusen Cara perhitungan kusen pada RAB ada 2 macan yaitu dengan satuan jadi, atau m3, untuk satuan m3 yaitu hitung semua panjang dari bahan pembuat kusen kemudian dikalikan dengan tebal dan lebar dari kayu, satuan m3. Kebutuhan material dan upah dapat dilihat pada analisa pekerjaan.
2. Daun Pintu. Daun pintu ada beberapa macam, missal daun pintu panil atau doble plywood, dalam perhitungan volume untuk RAB biasanya di hitung perunit.
3. Pasang Kusen Pintu dan JendelaVolume pemasangan bermacam-macam, antara lain dg cara panjang keliling kusen, perlubang, atau perunit.
4. Pasang Daun Pintu dan Jendela Volume pemasangan dihitung perunit, diluar pemasangan kunci tanam, hakangin, slot.

VII. Pekerjaan Rangka Atap.
1. Pembuatan Kuda-KudaVolume dihitung dengan satuan m3, yaitu panjang total bahan dikalikan dimensi kayu yang dipakai.Contoh, panjang total bahan yang digunakan untuk kuda-kuda adalah 25meter kayu yang digunakan 8/12 maka volume adalah 25 x 0.08 x 0.12 =0.24 m3.untuk harga dapat dilihat analisa pekerjaan.
2. Pembuatan Gording. Yang dimaksud dengan pembuatan gording adalah pembuatan sambungan antara gording, satuan adalah m3, cara mencari volume sama dengan cara mencari volume pada perhitungan kuda-kuda.
3. Pembuatan Jurai.Sama dengan pembuatan gording,
4. Pembuatan Balok Nok.Sama dengan pembuatan gording, dan Jurai. Untuk ketiga item pekerjaan tersebut dimensi kayu biasanya sama hanya letak saja yang membedakan nama item pekerjaan.
5. Pasang Kuda-kuda.Yang dimaksud pasang kuda-kuda biasanya disebut erextion kuda-kuda, adalah pemasangan kuda-kuda dilokasi tempatnya kuda-kuda. Tidak membutuhkan material tambahan karna kuda-kuda dipasang setelah dibuat. Biaya biasanya diambil 50 % dari biaya pembuatan kuda-kuda. Begitu juga untuk pemasangan jurai, gording, balok nok. Satuan volumenya adalah m3.
6. Pasang Papan Suri. Yang dimaksud dengan papan suri adalah, papan yang letaknya diatas balok nok, yang berfungsi untuk menahan kerpus, ukuran yg digunakanbiasanya 2/20 dapat juga lebih kecil atau lebih besar sesuai kebutuhan dilapangan. Satuan volumenya adalah m’.
7. Pasang Usuk. Usuk biasanya menggunakan kayu ukuran 4/6 atau 5/7,  yg seringdigunakan adalah kayu ukuran 5/7, untuk atap yg menggunkan asbes atau seng tidak memakai usuk, cukup dengan gording. Perhitungan usuk yaitu luas dengan satuan m2. kebutuhan matererial dan upah lihat analisa pekerjaan.
8. Pasang Alumunium poil. Pemasangan alumunium poil dimaksudkan untuk mengurangi panas dan mencegah tampias saat terjadi hujan yang disertai angin, bahan yang digunakan tidak mutlak alumunium poil, dapat diganti dengan karpet atau seng plat. letak alumunium poil adalah diantara usuk dan reng. Satuannya adalah m2.
9. Pasang Reng. Reng ukuran yang digunakan ada dua macam yaitu 2/3 atau ¾, tergantung jenis genteng yang dipakai, untuk genteng beton biasanya menggunakan ukuran ¾ , perhitungan reng adalah sama dengan menghitung usuk yaitu luas dengan satuan m2. (luas reng sama dengan luas dari usuk).
10. Pasang Genteng Genteng ada beberapa jenis, akan tetapi yang umum adalah genteng beton dan genteng keramik. Perhitungan volume adalah luas dengansatuan m2. biasanya sama dengan luas reng maupun usuk.
11. Pasang talang Talang ada beberapa jenis bahan yang digunakan, talang seng, talangPVC, talang beton, untuk setiap jenis bahan cara perhitungan volumeberbeda-beda, untuk talang yang terbuat dari seng volume nya adalah luas dengan satuan m2, talang yang terbuat dari PVC volumenya adalahpanjang dengan satuan m’, sedangkan untuk talang beton dapat dihitungdengan m3 ataupun m2.
12. List plankList plank ada beberapa jenis bahan yang digunakan, yaitu bahan darikayu, beton, pvc, fiber dll, tetapi saat ini list plank yang sering digunakan adalah terbuat dari kayu dan beton, perhitungan volume ada yang menggunakan m’,m2,m3. perhitungan volume tidak mengikat.

VIII. Pekerjaan Penggantung dan Pengunci.
1. Rangka Plafond Rangka plafon ada beberapa jenis bahan yang digunakan, yaitu rangka kayu 4/6, rangka besi (bermacam-macam). Untuk perhitungan volume kalau menggunkan kayu biasanya dihitung luas, sedangkan untuk besi dihitung dengan berat (kg).
2. Pasang Plafon Plafon bermacam-macam dari jenis bahan yang digunakan, seperti,bahan kayu, eternit, asbes plat, plywood, gibsum dll, untuk perhitungan volume adalah luas dengan satuan m2.
3. Pasang Kunci tanam, grendel, hak angin.Perhitungan menggunkan satuan unit, atau buah.
4. Pasang Kaca. Pemasangan kaca yaitu dengan perhitungan luas satuan m2.5. List plafond Yang dimaksud dengan list plafon adalah list yang berada dipinggir pertemuan antara plafond dengan dinding, tujuan pemasangan list, agar terlihat rapi. Satuan volume adalah m’

IX. Pekerjaan Lantai dan keramik.
1. Beton Lantai 1:3:5 Yang dimaksud dengan beton lantai, biasanya disebut floor, atau plesteran lantai, tebal beton lantai untuk rumah tinggal mulai dari 5 cm sampai dengan 10 cm. sebelum lantai diplester sebaiknya diberi urugan pasir setebal 10 cm. Untuk perhitungan volume lantai beton m3, tetapi kadang-kadang ada yang membuat m2.
2. Pasang keramik lantai utama dan wc. Pemasangan keramik lantai volume yang digunakan adalah luas dg satuan m2.
3. Pasang Keramik Dinding.Pemasangan keramik dinding volume yang digunakan adalah luas dgsatuan m2.
X. Pekerjaan Sanitasi
1. Pasang Saluran air bersih pvc ¾”.Perhitungan volume adalah panjang dengan satuan m’.
2. Pasang Saluran Air kotor pvc 4”Perhitungan volume adalah panjang dengan satuan m’.
3. Pasang Closet, kranPerhitungan volume adalah buah atau unit.
4. Pembuatan Septick tank atau beerput. Septick tank atau beerput adalah suatu tempat untuk menampung kotoran manusia, perbedaan septick tank dan beerput adalah dari bentuk m dan bahan yang digunakan akan tetapi fungsinya sama. Septick tank bahan yang digunakan adalah pasangan bata, denganukuran persegi panjang, sedangkan kalau beerput bahan yang digunakanbuis beton diameter 80 cm s/d 90 cm. biasanya perhitungan volumeadalah unit (lansung jadi).
5. Saluran Peresapan atau Sumur Peresapan. Saluran peresapan atau sumur peresapan adalah suatu bangunan yang berfungsi sebagai peresapan air dari buangan septick tank. Volume perhitungan adalah unit

barangkali diantara Anda ada yang memerlukan pengetahuan ini. Tapi, tentunya hanya sekedar garis besarnya saja dengan harapan Anda dapat mengerti secara umum, agar ketika Anda akan membangun atau merenovasi rumah Anda tidak dikelabui oleh orang-orang yang Anda percayakan membangun atau merenovasi rumah Anda.

Secara garis besar, komponen utama anggaran biaya bangunan terdiri dari bahan bangunan atau material dan biaya pekerja bangunan. Sedangkan untuk mengetahui berapa banyak material yang diperlukan, serta berapa biaya upah yang diperlukan, Anda harus mengetahui satuan pekerjaan dan volume pekerjaan.

BAHAN BANGUNAN atau MATERIAL :
Bahan bangunan atau material bagi Anda sudah tidak asing lagi bukan, misalnya batu kali, semen, pasir, besi beton, kayu, cat tembok, cat kayu dan sebagainya. Itu semua adalah bahan bangunan atau lebih dikenal dengan meterial. Semua bahan-bahan tersebut tersedia di toko-toko bahan bangunan di sekitar tempat tinggal Anda.

PEKERJA BANGUNAN :
Istilah pekerja bangunan juga saya kira hampir semua orang mengetahui, seperti tukang kayu, tukang tembok atau tukang batu, tukang besi, kernet atau pembangu tukang, kepala tukang, dan mandor. Itulah komponen utama dalam penghitungan RAB bangunan termasuk rumah. Untuk selanjutnya Anda harus mengetahui bagaimana kita mengetahui berapa material dah upah kerja yang diperlukan untuk membangun atau merenovasi rumah Anda, terlebih dahulu Anda harus mengetahui item atau satuan pekerjaan pekerjaan dalam bangunan.

Nama-nama Satuan Pekerjaan Bangunan :
  • Pekerjaan Persiapan : Pekerjaan persiapan meliputi pembersihan lahan untuk bangunan, meratakan tanah, pekerjaan bouwplank dll.
  • Pekerjaan Galian Tanah : Pekerjaan galian tanah meliputi galian tanah pondasi, mengurug dan meratakan kembali tanah bekas galian pondasi, galian tanah untuk selokan dan sebagainya.
  • Pekerjaan Pondasi : Pekerjaan pondasi meliputi pasangan pondasi batu kali, pondasi plat beton (cakar ayam).
  • Pekerjaan Beton : Pekerjaan beton meliputi pekerjaan beton sloof (dipasang di atas pondasi batu kali), beton kolom/tiang (dipasang pada setiap sudut bangunan pertemuan dinding bata), beton ring balok (dipasang di atas didinng bata), beton plat lantai (bangunan 2 lantai).
  • Pekerjaan Dinding : Pekerjaan dinding meliputi pasangan bata merah, batako, hebel dll.
  • Pekerjaan Kusen : Pekerjaan kusen pintu dan jendela. Kusen pintu dan jendela bisa membuat sendiri di lokasi atau bisa membeli sudah jadi.
  • Pekerjaan daun pintu dan jendela : Pekerjaan daun pintu dan jendela juga bisa membuat di lokasi atau membeli sudah jadi bersama-sama kusen.
  • Pekerjaan Atap : Pekerjaan atap terdiri dari pekerjaan rangka atap, tutup atap, talang, dan karpus/nok/bubungan. Rangka atap bisa menggunakan kayu atau rangka atap baja ringan. Tutup atap bisa menggunakan genting keramik, genting tanah, genting beton, genting metal, atau asbes gelombang. talang tepi pisa menggunakan seng plat, bonet, atau talang plat beton. Karpus harus menyesuaikan dengan tutup atap yang digunakan.
  • Pekerjaan Plapond : Plapond atau langit-langit terdiri dari pekerjaan rangka plapond, pekerjaan tutup plapond dan lis plapond. Rangka plapond dapat menggun akan kayu dan besi hollow. Sedangkan tutup plapond bisa menggunakan kayu lapis, asbes, GRC, accoustik dll.
  • Pekerjaan Lantai : Pekerjaan lantai dimaksud adalah pekerjaan pasangan lantai semua ruangan dalam dan luar ruangan seperti serambi dan garasi mobil.
  • Pekerjaan Sanitair : Pekerjaan Sanitair meliputi pekerjaan saluran air kotor, septicktank, dan kloset kamar mandi.
  • Pekerjaan Instalasi Listrik : pemasangan jaringan kabel listrik dan titik lampu & stop kontak.
  • Pekerjaan Instalasi Air : pemasangan jaringan air bersih dan titik-titik air (keran/stop kran).
  • Pekerjaan Finishing : meliputi pengecatan tembok, pengecatan kusen pintu dan jendela, daun pintu dan jendela, plapond dll.
  • Pekerjaan Taman : kolam hias, rumput, bunga
Rencana anggaran biaya bangunan atau sering disingkat RAB adalah perhitungan biaya bangunan berdasarkan gambar bangunan dan spesifikasi pekerjaan konstruksi yang akan di bangun, sehingga dengan adanya RAB dapat dijadikan sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan nantinya.
Untuk menghitung RAB diperlukan data – data antara lain:
  • Gambar Rencana Bangunan.
  • Spesifikasi Teknis Pekerjaan yang biasa disebut juga sebagai RKS ( Rencana Kerja dan syarat – syarat )
  • Volume masing – masing pekerjaan yang akan di laksanakan.
  • Daftar harga bahan bangunan dan upah pekerja saat pekerjaan di laksanakan.
  • Analisa BOW atau harga satuan pekerjaan.
  • Metode kerja pelaksanaan.
o.k, selanjutnya kita akan mencoba menghitung suatu rencana anggaran biaya pekerjaan bangunan.
Cara menghitung rencana anggaran biaya bangunan adalah sebagai berikut:
misalkan sebuah pekerjaan plesteran  1 pc : 4 ps tanpa acian pada pasangan bata 2 muka dengan gambar kerja sebagai berikut:
langkah pertama adalah menghitung volume pekerjaan plesteran.
v plesteran= 2 m x 3 m x ( 2 muka ) = 12 m2
berikutnya kita mencari tabel analisa BOW atau analisa harga satuan pekerjaan:
Analisa  untuk 1 m2 pekerjaan plesteran 1 pc : 4 ps adalah
  • 0.2170 zak semen
  • 0.02830 m3 pasir pasang
  • 0.0125 mandor
  • 0.0200 kepala tukang
  • 0.2000 tukang batu
  • 0.2500 pekerja
selanjutnya  kita mencari harga bahan dan upah untuk analisa pekerjaan diatas, contohnya sebagai berikut ( harga disini hanya perkiraan untuk lebih tepatnya bisa di survey di toko ):
  • semen = Rp. 59.000 / zak
  • pasir pasang = Rp. 150.000,00 / m3
  • mandor = Rp. 50.000,00 / hari
  • kepala tukang = Rp. 45.000,00 / hari
  • tukang batu = Rp. 40.000,00 / hari
  • pekerja = Rp. 35.000,00 / hari
langkah berikutnya adalah mengalikan antara analisa harga satuan dan harga bahan/ upah sebagai berikut
  • semen =0.2170 x Rp. 59.000= Rp. 12.803,00
  • pasir pasang =0.02830 x Rp. 150.000,00= Rp. 4.245,00
  • mandor =0.0125 x Rp. 50.000,00= Rp 625,00
  • kepala tukang = 0.0200 x Rp. 45.000,00= Rp. 900,00
  • tukang batu = 0.2000 x Rp. 40.000,00= Rp. 8.000,00
  • pekerja =0.2500 x Rp. 35.000,00= Rp. 8.750,00
  • jadi jumlah harga total 1m2 plesteran adalah Rp.35.323,00
setelah diketahui harga per 1 m2 plesteran adalah Rp.35.323,00 maka langkah terakhir adalah mengalikanya dengan total volume plesteran yang sudah dihitung sebelumnya yaitu 12 m2
Jadi total harga plesteran adalah 12 x 35.323 = Rp.423.876,00 biasanya terus dibulatkan Rp.423.000,00
terbilang ( empat ratus dua puluh tiga ribu rupiah).
Tahapan Perhitungan Rencana Anggaran Biaya Konstruksi
Dalam penyusunan anggaran biaya suatu rancangan bangunan biasanya dilakukan 2 (dua) tahapan yaitu :
  • Estimasi Biaya Kasar, yaitu penaksiran biaya secara global dan menyeluruh yang dilakukan sebelum rancangan bangunan dibuat.
  • Perhitungan Anggaran Biaya, yaitu penghitungan biaya secara detail dan terinci dsesuai dengan perencanaan yang ada.
Tahapan Estimasi Biaya
Penaksiran anggaran biaya yang dilakukan adalah melakukan proses perhitungan volume bangunan yang akan dibuat, harga  satuan standar dari tipe bangunan dan kualitas finishing bangunan yang akan dikerjakan.
Karena taksiran dibuat sebelum dimulainya rancangan bangunan, maka jumlah biaya yang diperoleh adalah taksiran kasar biaya bukan biaya sebenarnya atau actual, sebagai contoh:
  • Jenis bangunan dengan standar bangunan kelas A, maka harga satuan standarnya adalah @ Rp 2.000.000,-/m2, Luas bangunan 100 m2, maka asumsi biaya yang dibuat adalah : luas bangunan dikalikan dengan harga satuan standar, yaitu: 100 x @Rp 2.000.000,-/m2 = Rp 200.000.000,-
Tahapan Perhitungan Anggaran Biaya
Perhitungan anggaran terperinci dilakukan dengan cara menghitung volume dan harga-harga dari seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan, agar nilai bangunan dapat dipertanggung jawabkan  secara benar dan optimal.
Cara penghitungan yang benar adalah dengan menyusun semua komponen pekerjaan mulai dari tahapan awal pembangunan (Pekerjaan persiapan) sampai dengan tahapan penyelesaian pekerjaan (Pekerjaan Finishing),
contoh:
  1. Pekerjaan Persiapan terdiri dari: pembersihan lahan, cut and fill, pagar pengaman, mobilisasi dan demobilisasi.
  2. Pekerjaan Sipil, terdiri dari pondasi, sloof, kolom, dinding dan rangka penutup atap.
  3. Pekerjaan finishing, terdiri dari lantai, dinding, plafond dan penutup atap.
  4. Pekerjaan Instalasi Mekanikal, Elektrikan dan Plumbing, terdiri dari jaringan listrik, telepon, tata suara, tata udara, air bersih dan air kotor.
  5. Pekerjan luar/halaman, terdiri dari perkerasan jalan, jalan setapak, pagar halaman dan taman.
Cara penghitungan setiap item pekerjaan tersebut di atas biasanya dibuat berdasarkan jenis material dan komponen pekerjaan, misal:
  1. Komponen beton, cara penghitungannya dilakukan dengan membuat perhitungan volume secara satuan isi (m3), dikalikan dengan harga satuan per m3 yang disusun berdasarkan analisa penggunaan material per m3 @ Rp m3)
  2. Komponen material lantai, dinding dan plafond dilakukan dengan menghitung luasan area yang ada (m2) dikalikan dengan harga satuan per m2 yang disusun berdasarkan analisa penggunaan bahan per m2 ( @ Rp/m2)
  3. Komponen material pekerjaan finishing seperti tali air, talang air, jaringan pipa dan pengkabelan dilakukan dengan menghitung panjang bahan yang dipakai (m1) dikalikan dengan harga satuan material perm1 (@ Rp/m1)
  4. Komponen material besar seperti daun pintu, jendela dan peralatan dilakukan dengan menghitung jumlah material yang dipakai (unit) dikalikan dengan harga satuan material per-unitnya (@ Rp/unit), bisa juga dengan perhitungan volume secara detail, yaitu : kusen (m3), daun pintu (m2), kaca (m2), daun jendela (m2), perlengkapan lainnya (bh). termasuk finishing.
  5. Komponen material yang sulit dihitung tetapi harus dikerjaan dilakukan dengan menentukan status lumpsum (ls), artinya untuk pekerjaan itu nilai besaran ditentukan berdasarkan cakupan pekerjaan harus dikerjakan sesuai dengan yang dikekendaki oleh perancang, biasanya komponen ini tidak ada harga satuannya tetapi langsung menyebutkan nilai total dari komponen pekerjaan tersebut.
  6. Usahakanlah untuk menghitung secara detail karena akan lebih akurat dan cenderung hemat.
Penghitungan  anggaran biaya pada umumnya dibuat berdasarkan 5 hal pokok, yaitu:
  1. Taksiran biaya bahan-bahan. Harga bahan-bahan yang dipakai biasanya harga bahan-bahan di tempat pekerjaan, jadi sudah termasuk biaya transportasi atau angkutan, biaya bongkar muat.
  2. Taksiran biaya pekerja. Biaya pekerja sangat dipengaruhi oleh: panjangnya jam kerja, keadaan tempat pekerjaan, ketrampilan dan keahlian pekerja yang bersangkutan terutama dalam hal upah pekerja.
  3. Taksiran biaya peralatan. Biaya peralatan yang diperlukan untuk suatu jenis konstruksi haruslah termasuk didalamnya biaya pembuatan bangunan-bangunan sementara (bedeng), mesin-mesin, dan alat-alat tangan (tools).
  4. Taksiran biaya tak terduga atau overhead cost. Biaya tak terduga biasanya dibagi menjadi dua jenis, yaitu: biaya tak terduga umum dan biaya tak terduga proyek.
  5. Taksiran keuntungan atau profit. Biaya keuntungan untuk pemborong atau kontraktor dinyatakan dengan prosentase dari jumlah biaya total yang berkisar antara 8-15%.